About this blog

Bismillahirrahmanirrahim...

Mengenai Saya

Foto saya
Jadilah seseorang yg bkn hanya bermimpi tp juga memberi impian

Labels

Jumat, 31 Desember 2010

Islam dan Ilmu Pengetahuan

Karya: Disa Dwi Lestari

A. Pandangan Al Qur’an dan Sunnah terhadap Ilmu Pengetahuan


Islam tidak pernah menghambat kemajuan ilmu pengetahuan, buktinya saja banyak ayat Al Qur’an dan Sunnah yang mewajibkan muslim mencari ilmu dan berfikir.

Dalam Al-Qur'an ada lebih dari 854 ayat-ayat yang menanyakan mengapa manusia tidak mempergunakan akal(afala ta'kilun), yang menyuruh manusia bertafakur/memikirkan (tafakurun) terhadap Al-Qur'an dan alam semesta serta menyuruh manusia mencari ilmu pengetahuan. Jadi, kata yang identik dengan akal dalam Al-Qur'an tersebut 49 kali seperti kala Yatadabbarun dan Yatazakkarun, kata yang menganjurkan manusia menjadi ahli pikir, para sarjana, para ilmuwan dan para intelektual Islam (ulul albab) dalam Al -Qur'an disebut 16 kali, sehingga jumlah keseluruhan diatas adalah lebih kurang 854 kali.

Surat Al-alaq ayat 1-5 merupakan ayat pertama yang diturunkan berisi perintah untuk belajar.

"Dan Kami turunkan kepadamu al-Qur'an, agar kamu menerangkan kepada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka supaya mereka memikirkan." (QS.An Nahl:44)

Adapun dari Assunnah:

Dari Anas bin Malik, ia berkata:

“Rasulullah SAW bersabda, mencari ilmu adalah wajib bagi setiap muslim”

(HR.Ibnu Majah)

B. Sumber Ilmu Pengetahuan

Bukti-bukti lainnya Al Qur’an dan Sunnah tidak menghambat pengetahuan yaitu dengan adanya pengetahuan dalam Al Qur’an, salah satunya saja:

Berdasarkan penelitian: Nebula adalah kumpulan 100 milyar galaksi yang berbentuk seperti bunga mawar

Berdasarkan Al Qur’an : “Maka apabila langit telah menjadi terbelah dan menjadi merah mawar seperti (kilapan) minyak Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan.” (Q.S. Ar Rahmaan : 37-38)

Sumber- sumber pengetahuan yang dipelajari kaum muslimin:

1. Al Qur’an : Sumber ini jelas kebenarannya.

“Ini (Al Qur’an) adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran. (Shad: 29)

2. As Sunnah : Dalam Sunnah terdapat ilmu-ilmu seperti Hadits pengobatan oleh lalat, tetapi terdapat juga hadits yang tidak shahih, karena hadits berupa kutipan-kutipan. yang di buat para ulama bukan Allah Swt.

3. Alam Semesta (Al Kaun): Pada Alam semesta tempat kita hidup, kita wajib tahu isi pengetahuan tentang alam semesta ini. Karena dalam Al Qur’an kita diperintahkan agar mempelajari bumi dan seisinya.

“Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan,” (Al (Ghaasyiyah:17) Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa ketika Allah melukiskan ciri-ciri surga, kaum-kaum yang sesat merasa heran. Maka Allah menurunkan ayat ini (S.88:17) sebagai perintah untuk memikirkan keluhuran dan keajaiban ciptaan Allah.
(Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dan Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Qotadah.)

4. Diri Manusia : Manusia baik diri kita sendiri maupun orang lain, yaitu mencangkupi ilmu sosiologi, psikologi,dll.

“Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.” (QS. Al Isra:16).

5. Sejarah : Ilmu dari pegalaman, oleh karena itu kita harus merumuskan sejarah-sejarah agar mempunyai banyak ilmu sehingga dapat mengatasi masalah-masalah yang sifatnya seperti yang ada dalam sejarah tersebut.

“Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.” (QS.Yusuf:111).

C. Tujuan Pengembangan Ilmu

Ú Agar mengenal tanda-tanda kekuasaan Allah.

Ú Mendekatkan diri kepada Allah.

Ú Menemukan keteraturan dan maksud diciptakan.

Ú Memberikan manfaat bagi manusia dan lingkungan.

Ú Agar tidak ada sekularisasi, yaitu memisahkan kehidupan agama dengan dunia.

D. Cara Memperoleh Ilmu Pengetahuan

1. Kasbi, dari manusia itu sendiri baik dengan cara penelitian, pengamatan maupun penemuan.

2. Ladunni, ilmu dari Allah, yaitu berupa perncerahan hati. Ilmu ini hanya pada orang-orang bertakwa.

Memperoleh ilmu dengan cara kasbi dapat diperoleh dari:

1. Panca Indra

2. Akal

3. Wahyu

AlQur’an merupakan hal yang sangat mengagumkan bagi para sarjana dan ilmuwan yang bertahun-tahun melaksanakan penelitian di laboratorium mereka, menemukan keserasian ilmu pengetahuan hasil penyelidikan mereka dengan pernyataan -pernyataan Al-Qur'an dalam ayat-ayatnya.

Setiap ilmuwan yang melakukan penemuan pembuktian ilmiah tentang hubungan Al -Qur'an dengan ilmu pengetahuan akan menyuburkan perasaan yang melahirkan keimanan kepada Allah Swt, dorongan untuk tunduk dan patuh kepada Kehendak-Nya dan pengakuan terhadap Kemaha Kuasaan-Nya.

Oleh karena itu, tidak pada tempatnya lagi orang-orang memisahkan ilmu-ilmu keduniawian yang dianggap sekuler, seperti ilmu-ilmu sosial dengan segala cabangnya, dengan ilmu -ilmu Al-Qur'an. Para ilmuwan dapat sekuler, tetapi ilmu tidak sekuler.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arigatou Gozaimasu...!!