About this blog

Bismillahirrahmanirrahim...

Mengenai Saya

Foto saya
Jadilah seseorang yg bkn hanya bermimpi tp juga memberi impian

Labels

Sabtu, 30 Oktober 2010

Jannah Izzatul.2008.Psiko Harmoni Rumah Tangga. Indiva Pustaka: Surakarta. (1)

Sabda Rasulullah : man ‘arafa nafsahu ‘arafa rabbahu “ Barang siapa yang mengenal dirinya maka ia akan mengenal rabbnya.
Mode pemilihan pasangan :
1. Similarity model : memilih pasangn berdasarkan dua hal, yaitu berdasarkan kesamaan dalam hal kemampuan, kognitif, kepribadian, minat, sikap, dsb. Kedua, berdasarkan hal-hal yang berkebalikan.
2. Proverty model : pola yang mereka meyakini bahwa umumnya seseorang akan memiliki sedikit kesem patan untuk mencari pasangan dan akibatnya mereka mengmbil kesempatan untuk berpasangan ketika mendapat kesempatan pada hal itu. Biasanya terdesak oleh usia, orang tua dan lingkungan sekitarnya.
3. Idiographic model : yakni keyakinan bahwa semua orang memiliki satu set kriteria yang unik. Terdapat beberapa kesamaan, perbedaan dan kebalkan, yang menyebabkan satu set individu berbeda pada individu lainy.


Hikmah Rabbaniyah yang membentuk karakter istimewa pada Rasulullah:
1. Lahir dalam kondisi yatim. Dalam persopektif psikologi perkembangan anak laki-laki akan mengidentifikasi pada ayahnya, ketiadaan seorang ayah akan memengaruhi kejiwaannya. Kasus pada Nietzche dan Freud, mereka mengembangkan kebencian yang sangat pada Tuhan, karena ketiadaan ayahnya pada masa kecil, karena Tuhan sebahgai sumber kekuatan, seringkali oleh anak-anak disimbolkan dalam diri ayah. Tapi ketiadaan figur ayah justru menimbulkan akibat berkebalikan bagi Rasulullah. Beliau menjadi orang yang sangat religius, pimikir, dan memiliki pancaran manusia yang berbed pada umumnya. Itulah bimbingan wahyu, bimbingan Allah Swt. Ini adalah fakta yang biasanya diputarbalik oleh para orientalis yang tidak objektif.
2. Menjadi piatu pada usia 6 tahun. Ketiadaan figur ibu, dalam perspektif psikologi perkembangan pada bagian kelekatan, menyebabkan seseorang mengembangkan kpribadian yang inscure (tidak aman). Bisa anda bayangkan seseorang yang mempunyai figur yang tidak aman akan mengalami kesulitan untuk berhubungan dengan manusia. Bisa jadi ia akan kesulitan memenuhi karakter pemimpin. Tetapi berbeda dengan Muhammad saw, kelekatannya berkembang sempurna, karena pengasuh yang membesarkannya adalah Halimah as Sa’diyah, yang menjadi ibu susunya, sesuai tradisi Arab. Ini adalah hikmah Rabbaniyah pula, yang Muhammad saw kecil tidak kehilangan kontak yang intens dengan pengasuhnya. Ketika dikaitkan dengan kematian ibunya pada usia 6 tahun, fakta empiris menyebutkan bahwa usia 0-6 tahun adalah masa golden age, usia emas seorang anak untuk mengembangkan diri.
3. Berdagang ke Syam dan seantero Arab. Perdagangan adalah pertemuan dengan berbagai karakter manusia, sebuah tarbiyah rabbaniyah yang diberikan pada Rasul pada usia yang masih sangat muda. Pekerjaan beliau sebelum berdagang sebagai pengembala, melatih ketelatenan dan kesabarannya. Seorang penulis shirah nabawiyah menyebutkan bahwa tidak seorang pun dari para nabi yang tidak pernah menjalani pekerjaan sebagai pengembala. Ketahuilah, bahwa kesabaran dan ketelatenan adalah bekal untuk berinteraksi dengan manusia, dan perdagangan adalah wilayah yang luas dan rumit untuk berlatih memahami dan menghargai perbedaan karakter manusia.
4. Menikah di usia 25 tahun dengan khadijah yang berusia 40 tahun. Pemuda yang yang tertarik pada wanita yang telah matang adalah ciri psikologis kerinduan akan figur ibu. Sangat manusiawi. Kesimpulan itu pula disampaikan oleh ilmuwan ahli tafsir dari Mesir, Dr. Aisyah binti Asy Sya’thi. Khadijah pula yang memberikan kesempatan pada Muhammad untuk berkonsentrasi pada hal-hal religius-tanpa mengganggunya dengan kebutuhan psikologis dan jasmaniyah, karena usia Khadijah telah melampaui hal-hal itu.
Oleh karena itu, Allah telah menyiapkan segalanya untuk lahirya seorang rasul yang sangat memahami karakter manusia.
Hadits:
Sabda Nabi Muhammad Saw: “ Lihatlah kepadanya, karen ahal itu lebih menjamin kecocokan di antara kamu berdua” (HR. Lima Perawi selain Abu Dawud)
Dari Jabir ra. Berkata: “Saya dengar Nabi SAW mengatakan, ‘apabila kamu sekalian meminang wanita dan dapat melihat daya tarik untuk menikahinya, maka lakukanlah’” (HR. Ahmad dan Abu Dawud)
“Apabila datang kepadamu sekalian orang yang kamu ridha agama dan akhlaknya, maka kawinkanlah dia. Kalau itu tidak kamu lakukan, maka akan terjadi huru-hara dan kerusakan besar di muka bumi” (HR. Tirmidzi dan Ahmad)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arigatou Gozaimasu...!!